Menyesal? terlambat!!
“kenapa papah
nyalahin mamah terus? Emangnya papah sempurna!” kata mamah sambil menahan
tangis.
“emang mamah
yang salah, terlalu curiga sama papah!” kata papah.
“paph itu selalu
pulang malem, bilangnya rapat, ketemu client
tapi apa. Pulang pulang wangi parfum cewe!” mamh semakin terisak.
“udahlah, paph
cape! Sekarang mau mamh apa?” balas paph.
“ woy!! Mau
kalian apasih? Setiap hari aja gini terus. Gue cape dengernya!” kata Renal yang
menghentikan pertengkaran orangtuanya.
Pertengkaran seperti tadi sudah
biasa di telinga Renal. Anak tunggal dari Bapak Aryo Lazuardi dan Ibu Sonia
Dewi. Hubungan yang mulai tidak baik orangtuanya sudah terjadi sekitar 3 tahun
yang lalu. Mulai hanya karena mamahnya yang terlalu cemburu sampai papahnya
mabuk, menjadi alasan pertengkaran pertangkaran itu. Paph Renal terlalu sibuk
dengan pekerjaannya memicu mamahnya curiga.
Bukan hanya masalah keluarga. Di
sekolah, Renal menjadi langganan BK. Dia pernah menyebarkan foto dan video
porno ke teman temannya, menyebabkan dia di skors 1 minggu. Berlari memutar
lapangan 10 kali, dan membersihkan wc sudah terllalu sering diterimanya. Di
jenjang SMP dia sudah 2 kali pindah sekolah. Berbelok ajaran, bisa disebut
begit kehidupan remaja Renal.
Keesokan
harinya di sekolah.
“ lo coba inni
deh. abis itu lo pasti bekal ngefly.
“ rayu Renal sambil menunjukan benda yang bentuknya mirip obat.
“maaf nal, gue
tau kok itu apaan. Gue gak mau cari masalah dengan make gituan,” Tegas Rino
“ah payah lo!”
kata Renal.
Kektika jam istirahat, Renal merasa
dirinya sangat gelisah. Tidak mengerti kenapa. Dia berjalan menyusuri koridor
menujnu kamar mandi. Dia mengunci diri di dalamnya. Lalu mulai menelan beberapa
butir ekstasi. Beberapa menit berlalu, rasa gelisahnya mulai menghilang,
memunculkan sensasi yang membuat Renal relax.
Sudah 3 bulan setiap istirahat Renal selalu menggunakan benda itu.
Pada malam hari ketika papah Renal
pulang kerja, pertengkaran itu terulang lagi untuk kesekian kalinya.
“ apa maukamu
sekarang? Suami baru pulang udah dimarah marahin!” seru papah marah
“ papah yang
terlalu cuek, gak perhatian sama mamah.” Balas mamah.
“ terus sekarang
mau kamu apa?”
“ udah kita
cerai aja. Cape mamah kalau gini terus.”
“ yaudah kita
CERAI!” kata papah.
Renal menyaksikan orangtuanya
mengucapkan kalimat itu. Pasrah. Orangtuanya memang lebih baik berpisah.
Harga obat-obatan atau narkoba
sangat mahal, uang saku dan uang tabungan Renal sudah tersedot habis untuk
menuruti nafsunya pada narkoba. Menjual jam tangan Swiiss, Iphone 5 dan benda
mahal lainnya. Uang hasil dari penjuualan itu, digunakan untuk membeli ekstasi.
“ Renal, kamu
liat kalung mamah yang di beli di Paris itu gak? Kok gak ada di kotak perhiasan
mamah ya?’ kata mamah.
Mana Renal tau.’
Jawab Renal ketus
“mamah nanya
baik baik malah jawab gitu.”
Mamah sudah melupakan kejadian itu.
Renal menjual beebrapa peerabot antik yang ada di rumah. Sampai pada suatu
hari, mamah memergoki renal sedang mengambil gelang dan perhiasan lainnya.
Renal dihukum dengan tidak diberi uang saku selama 2 minggu. Selama dihukum
itu, Renal tidak menggunakan ekstasi karena tidak ada uang untuk membeli benda
itu.
Sampai pada puncaknya hari ini. Dia
gelisah, mengeluarkan keringat dingin, memukul mukul tembok dan apapun yang ada
di sekitarnya. Tidak ada orang di rumah saat itu. Pukul 16.00. Renal kejang
kejang, tubuhnya membiru, pada akhirnya dia memuntahkan cairan putih berbusa. Renal
tewas setelah itu.
Mamh Renal pulang pukul 18.00.
setengah jam kemudian papah Renal juga pulang.
“ Renal, Renal!!
Buka pintunya mamh mau nanya nih.” Kata mamah sambil mengetuk pintu kamar
Renal.
“
Renal…Renal….Renal…!!! buka sebentar!” lanjut mamah. Tidak ada jawaban. Tidak
terdengar adanya kegiatan.
“pah…papah..!!!!”
teriak mamah panik.
“ ada apasih? Ganggu
aja” kata papah sambil menuju sumber suara.
“ coba dobrak
pintu ini pah, mamah takut Renal kenapa kenapa.”
Papah
mendobrak pintu kamar Renal. Seketika isak tangis papah dan mamah Renal
memenuhi ruangan itu. Pemakaman Renal dilaksanakan keesokan harinya.
Langit
biru berhias gumpalan awan gelap. Awan yang siap menyerang bumi dengan rentetan
peluru air. Siap mengisi kekosongan pada tengki tengki bumi. Mengairi padi padi
yang merindukan air. Baru saja pemakaman Renal selesai. Kini orangtua Renal
berdamai. Mereka menyesal, terlalu egois satu sama lain. Menjadi orang tua yang
kurang baik dan kurang perhatian kepada anak merupakan penyesalan terberat
dalam hidup mereka.